Friday, September 22, 2017

Mengenal DKV (Desain Komunikasi Visual)

        Desain komunikasi visual masih sangat asing terdengar di kalangan masyarakat awam yang biasanya diidentikan dengan tukang cetak atau tukang produksi reklame dan baliho. Oleh karena itu, banyak orang memandang sebelah mata tentang dunia desain. Desain komunikasi visual identik dengan iklan memang tidak salah tentang pernyataan ini. Namun, hal tersebut juga tidak benar sepenuhnya karena iklan hanya salah satu sarana (media) yang dihasilkan oleh desain komuikasi visual.
https://hitamputih2013.files.wordpress.com/2013/02/domain-design-graphic-design.jpg


Pengertian Desain Komunikasi Visual

        Desain Komunikasi Visual atau disingkat DKV merupakan seni menyampaikan pesan (art of communication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target yang melihat sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai mencakup grafis, tanda, symbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf, dan sebagainya yang berdasar pada kaidah bahasa visual khas berdasar ilmu tata rupa. Pesan yang diungkapkan secara kreatif dan komunikatif, mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan. (referensi : https://muda.kompas.id/2016/11/21/apa-itu-desain-komunikasi-visual/  - diakses pada tanggal 20, september 2017. 18.50)

Sejarah Desain Komunikasi Visual

        Mungkin kurang lengkap jika kita tidak mengulas sedikit tentang sejarah DKV. Pada zaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan telah mempraktekkan komunikasi secara visual. Lukisan-lukisan yang ditemukan dalam gua sejarah merupakan permulaan manusia menerapkan komunikasi visual kepada manusia lainnya. Kemudian berkembang lebih maju lagi dengan bentuk komunikasi visual lain seperti hieroglyphics, tulisan, prasasti, dan buku. 
        Pada tahun 1447, Johannes Guttenberg menciptakan teknologi mesin cetak. Pada awalnya teknik cetak ini membuat tulisan dan gambar pada satu halaman atau papan kayu saja. Namun dalam perkembangannya mesin ini digunakan pada satuan huruf saja, lalu disusun menjadi suatu kalimat. Penemuan ini menjadi perkembangan yang mutakhir pada saat itu dan menjadi titik balik kebangkitan Eropa.
        Pada tahun 1797, Aloys Senefelder menciptakann teknik cetak baru yaitu Lithografi. Teknik cetak ini memanfaatkan prinsip saling tolak air dan media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk meggambar lebih luas dalam bentuk blokblok yang besar dan dimungkinkan dilakukannya pemisahan warna dalam menggambar poster. Penemuan ini memulai masa kejayaan dari poster.

        Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkembangan desain komunikasi visual :

1. Victorian
Gambar 1.1 Contoh Karya Era Victorian
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com
        Dalam perkembangan revolusi industri membuat kebutuhan manusia semakin berkembang. Lalu bermuculan kebutuhan baru untuk mempromosikan dan menginformasikan sesuatu secara umum. Dengan semakin berkembangnya mesin cetak pada saat itu, muncul kebutuhan baru dalam bidang periklanan. Diantaranya kebutuhan mengedukasi pasar dagang dengan iklan, salah satunya dengan kemasan suatu produk. 
      Nama Victorian diambil dari ratu Inggris, ratu Victoria sebagai suatu penghormatan kepada beliau. Victorian cenderung kaya akan ornament dan dekoratif. Desainer yang paling berpengaruh pada masa itu ialah Rouchon, Salman Baidowi, dan Sir John Millais.

Ciri-ciri :
a. Ilustrasi mendekati dengan kenyataan.
b. Penggambaran karakter perempuan yang berbadan subur.
c. Dikelilingi dengan ornament-ornamen.
d. Cenderung simetris.
e. Penggunaan warna-warna yang natural.

2. Arts and Crafts Movement
Gambar 1.2 Lukisan Era Art and Craft
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com

        Arts and Crafts Movement muncul sebagai suatu bentuk penolakan terhadap Victorian yang miskin nilai-nilai estetis karena sifat-sifatnya yang natural dan apa adanya. Art and Craft Movement hendak menghidupkan kembali ketrampilan tangan dalam seni kerajinan. Terinspirasi dari zaman Gothic, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni dekoratif yang memiliki nilai buah tangan yang tinggi. Desainer yang berpengaruh ialah William Morris, Henry Van de Velde, dan Aubrey Breadsley.

Ciri-ciri :
a. Sudah memiliki prinsip proporsi dan fungsi-fungsi bentukan.
b. Memiliki nilai estetis dan karya tangan yang sangat tinggi.
c. Garis batas berupa seni ornamen yang umumnya berupa sulursulur atau tumbuhan yang padat dan rumit.
d. Dipengeruhi oleh gaya ilustrasi Gothic.
e. Bila dibandingkan dengan gaya ilustrasi sebelumnya yaitu Victorian, Arts and Crafts jauh terlihat lebih bagus dan inovatif.

3. Art Nouveau
Gambar 1.3 Beberapa Contoh Karya Era Art Nouveau
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com
        Mirip halnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau lahir sebagai suatu bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian. Dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dalam dunia desain secara internasional. Berkembang pesat pada tahun 1829 sampai 1914. Desainer yang berpengaruh pada saat
itu ialah Alphonse Muca, Lautree, Eugene Grasset, Raymond Saviganic, dan Jules Cheret.

Ciri-ciri :
a. Dekoratif, namun lebih sederhana bila dibandin dengan Arts and Craft.
b. Pewarnaan yang bersifat datar.
c. Sudah memiliki prinsip penataan secara geometris.
d. Umumnya asimetris, gambar dan tulisan saling mengimbangi.
e. Memiliki sifat simpati.
Gambar 1.4 Lukisan Era Art Nouveau
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com

4. Art Deco
        Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat kegiatan “Exposition International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes” di Paris, Prancis 1925. Sebuah karya yang mempresentasikan kemewahan, ekstravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Bermunculan bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin. Desainer yang berpengaruh pada masa itu ialah Cassandre, Paul Collin, Charles Loupot. 

Ciri-ciri :
a. Memunculkan kesan mewah, kejayaan akan mesin dan kecepatan.
b. Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva.
c. Mengutaman kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.
Gambar 1.5 Lukisan Era Art Deco
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com

5. De Stijl
Gambar 1.6 Beberapa Contoh Karya Era De Stijl
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com
        Kemunculannya pada tahun 1917 di Belanda. Gaya visual geometris-abstrak dari garis vertical dan horizontal dengan komposisi bidang berisi warna-warna primer yaitu merah, biru, kuning, putih, dan abu-abu.
        Mengingat spirit ini dipelopori oleh pelukis, tidaklah mengherankan pada awal eksistensinya spirit seni baru De Stijl diwujudkan dalam bentuk lukisan sang tokoh, Theo van Doesburg dan Piet Mondrian.

6. Kitsch
        Kitsch dalam bahasa Jerman bermakna ―bad taste‖. Dalam dunia seni, Kitsch bisa digunakan menjelaskan bahwa suatu karya memiliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar, dan, memiliki maksud tertentu. Isitilah ini jarang disebutkan dalam dunia pendidikan Desain, namun mewakili gaya ilustrasi pada era 50-an. Seniman yang berpengaruh pada masa itu ialah Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell. 

Ciri-ciri :
a. Realisme dan sering dijumpai menggunakan teknik-teknik pencampuran dengan teknik lain seperti fotografi dan kolase.
b. Telah mengenal prinsip judul dan sub-judul.
c. Penggunaan warna-warna yang lebih menarik dan bervariasi.
d. Vulgar.

Gambar 1.7 Lukisan Era Art Kitsch
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com

7. Latemodern
        Gaya ilustrasi pada Latemodern terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist yang didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Pada masa inilah bidang periklanan mengalami zaman keemasannya. Fotografi, typesetting, dan printing yang jauh lebih modern dan telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai macam metode prinsip-prinsip dalam mendesain. Teknik gunting-tempel muncul sebagai inovasi pada masa ini. Desainer berpengaruh pada masa itu ialah Paul Rand, Saul Bass, dan Lester Beall.

Ciri-ciri :
a. Komunikasi yang terkonsep.
b. Cerdas dan kreatif.
c. Pencampuran berbagai teknik fotografi dan printing.
Gambar 1.8 Lukisan Era Latemodern
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com

8. Swiss
Gambar 1.9 Beberapa Contoh Karya Era Swiss
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com
        Swiss memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dunia desain. Desain corporate identity menjadi pengaruh besar yang diberikan Swiss terhadap dunia. Para desainer Swiss adalah para desainer yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Simetris dan Asimetris didaptakn dari pemanfaatan grid-grid untuk mengorganisir elemen-elemen grafis dalam sebuah karya. Desainer yang paling berpengaru pada saat itu ialah Grasset, Steinlen, dan Felix Valloton.

Ciri-ciri :
a. Dingin dan impresional.
b. Asimetris dan simetris.
c. Penggunaan grid pada proses desain.
d. Mayoritas menggunakan jenis gaya huruf Sans Serif.

9. Psychedelia
        Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 60-an di daerah Haight Ashbury, San Fransisco. Nama psychedelic berkaitan erat dengan psychedelic drugs yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu, terutama seringkali ditemui penggunaannya pada konser-konser music rock. Poster artis berusaha untuk menangkap kesan visual penglihatan para pengguna drugs pada saat sedang 'fly'. Gaya-gaya tipografi pada Psychedelic terpengaruh oleh Art Nouveau, tetapi terdapat pemadatan, bentuknya curvilinear dan berupa handwriting. Pada pewarnaan terpengaruh gaya Pop Art dengan warna warnanya yang mencolok dan ramai. Seniman yang berpengaruh pada saat itu ialah Victor Moscosco, Wes Wilson, dan Rick Griffin.

Ciri-ciri:
a. Penggunaan warna-warna yang mencolok dan ramai.
b. Tipografi handwriting dan curvilinear shape.
c. Keterbacaan tipografi rendah.
d. Jenis huruf yang unik dan khas.
Gambar 1.10 Lukisan Era Psychedelia
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com

10. Kontemporer
        Kontemporer tidak termasuk dalam perkembangan Desain Grafis, karena ini adalah kumpulan dari berbagai macam aliran-aliran desain yang sedang berkembang pada sekitar tahun 1965 hingga sekarang. Desainer berpengaruh pada saat itu ialah Niklaus Toxier, Gregory Cutshaw, dan Damia Mattews.

Ciri-ciri :
Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari gambar.

Gambar 1.11 Karya Era Contemporary
Sumber : http://deskomvis.blogspot.com

Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni

        Desain Komunikasi Visual sebagai seni rupa terapan adalah bentuk seni yang penerapannya berlaku secara umum dalam bentuk komunikasi visual. Sedangkan Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
        Hal itu lah yang membuat desain komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan desain grafis berorientasi kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang baik akan dilihat dari seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.
      Sebagai contoh, coba bandingkan saja sebuah lukisan dengan sebuah poster. Lukisan tidak merayu siapapun untuk melakukan apapun. Lukisan hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik massa terpengaruh dengan poster tersebut.

        Berikut ini merupakan Karya Seni Murni



        Kemudian, dibawah ini beberapa contoh Desain Komunikasi Visual




        Kesimpulannya, sering sekali Desain Komunikasi Visual tampak seperti Seni Murni dan begitu juga sebaliknya. Bahan dan teknik yang digunakan juga hampir sama akan tetapi maksud dan tujuan masing-masingnya berbeda. Penyebutan subjek ahlinya pun berbeda seorang yang ahli Seni Murni disebut Seniman sementara orang yang ahli Desain Komunikasi Visual adalah Desainer. Seniman dan desainer keduanya berusaha memecahkan problem visual, tetapi seniman murni bertujuan lebih untuk memuaskan diri, sedangkan Desainer harus menggerakan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara tertentu, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk.

Elemen-elemen Desain Komunikasi Visual

        Elemen-elemen desain komunikasi visual Menurut Christine Suharto Cenadi sendiri pada (1999:5) mengatakan bahwa Elemen-elemen yang trdapat pada desain komunikasi visual terdiri dari 7 Elemen di antaranya ialah: Layout, Tipografi, Ilustrasi, Simbolisme, Warna, Animasi, Suara. Elemen-elemen ini juga bisa berkembangan  dengan penggunaan suatu media dan perkembangan di jaman teknologi, Berikut Elemen-elemennya:

1. Layout (Tata Letak Perwajahan)
        Layout Menurut Graphic Art Encyclopedia pada (1992:296) mengatakan bahwa Layout ialah Setingan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustras yang sobat buat sesuai dengan bentuk yang dihasilkan. 

Selanjutnya layout juga bisa dikatakan bahwa: Layout sendiri memiliki semua bentuk penempatan posisi dan setingan dalam catatan tepi, memberikan sebuah gambar, penempatan posisi garis tepi, penempatan sesuai ukuran dan bentuk ilustrasi. Layout dapat juga diartikan sebagai proses mengatur, membuat atau merangkai sebuah unsur yang menjadi suatu susunan yang baik sehingga menggapai tujuan. Pendapat ini di kemukakan oleh Smith dalam Sutopo. 

2. Tipografi
        Tipografi Menurut Frank Jefkins pada (1997:248) ialah:
Tipografi yang Seninya memiliki huruf, dari sebuah bilangan ribuan jumlah rancangan atau sejenis hurf desain yang telah tersedia, menghubungkan jenis-jenis huruf yang berbeda, menghubungkan beberapa jumlah kata yang dimiliki ruangan yang trsedia, dan memberi tanda pada naskah sebagai proses typesetting, dengan memakai ketebalan serta ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang lebih efektif menuju pada keterbacaan dan keunikan, dan dapat menghasilkan sebuah gaya (style) dan karakteristik yang menjadi iklan pada subjek  

3. Ilustrasi
        Ilustrasi pada karya desain komunikasi visual dibedakan menjadi 2, yaitu:

  • ilustrasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan tangan atau menggambar
  • ilustrasi yang dapat diperoleh oleh kamera atau fotografi. 

Menurut Wirya pada (1999:32) mengatakan bahwa ilustrasi itu bisa mengungkapkan sesuatu baik secara lebih cepat akurat dan lebih efektif dari pada tekas.

Sedangkan Menurut Pudjiastuti Ilustrasi ini meiliki Fungsi-fungsinya, untuk membantu dalam mengkomunikasikan sebuah pesan secara cepat dan tepat, untuk mempertegas sebuah judul  dari terjemahannya sehingga suasana menjadi penuh dengan emosional dari sebuah gagasan seakan-akan hidup atau lebih nyata, Ilustrasi juga gambaran yang tidak dapat dibaca dan mengarang sebuah cerita seperti gambar dan tulisan informasi yang memikat pada Ilustrasi, sehingga pesan lebih terkasan karena gambar lebih mudah diingat oleh pembaca dari pada kata-kata.

4. Simbolisme
       Simbolisme lebih sangat efektif lagi apa bila digunakan Sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam menjembatani beragam perbedaan-perbedaan bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat, karena Simbolisme ini sifatnya  universal dibandingkan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa. Bentuk Simbolisme yang lebihh efektif kompleks dari simbol ialah logo, Logo dimiliki dari sebuah perusahaan karena logo itu sendiri harus lebih mampu mencerminkan sebuah citra, Visi/Misi, jenis, serta objektivitasnya berbeda dengan yang lainnya.

Farbey menyatakan bahwa Banyaknya iklan yang terdapat pada elemen-elemen grafis yang tidak cuman hanya terdapat ilustrasi saja, tetapi juga terdapat muatan grafis yang sangat lebih penting contohnya: sebuah logo perusahaan atau logo merek, sebuah simbol perusahaan, atau sebuah ilustrasi produk.

5. Warna
      Sebuah Elemen yang penting dapat memberi pengaruh pada sebuah desain ialah Warna, Pemilihan suatu warna dan pengolahan atau Menghubungkan satu dengan lainnya juga dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan mempunyai karakter yang unik, karena sifat disetiap warna itu berbeda-beda.
Warna dinyatakan oleh Danger bahwa Warna merupakan salah satu dari dua unsur yang memiliki penghasilan daya tarik visual dan sesungguhnya warna itu lebih sangat berdaya tarik dari emosi bukan dari akal.

6. Animasi
        Serangkaian gambar bergerak atau dapat dikatakan juga sebagai Animasi, khusus nya pada multimedia akan mengakibatkan kesan yang tersendiri bagi sobat yang melihatnya.
konsep dari animasi menurut istanto ialah menggambarkan atau mendesain gambar bergerak sehingga dapat mendukung dengan tampilan Animasi yang lebih dinamis.
Animasi digolongkan menjadi dua teknis dalam pembuatannya , yaitu:

  • Animasi dua dimensi (2D), merupakan karakter animasi yang berkesan dari datar (flat), baik itu secara karakter ataupun warnanya.
  • Animasi tiga dimensi (3D),Animasi yang telah dibuat dan bisa dilihat dari beberapa sudut-sudut pandang mata dan terdapat kesan yang mendalam atau berdimensi ruang.

Dalam sebuah desain multimedia Penggunaan animasi dapat dijadikan dalam tampilan yang menjadi lebih menarik dan dinamis. Pada kebutuhan animasi tergantung pada Pemilihan jenis animasi yang digunakan sehingga desain yang dihasilkan sangat lebih efektif dan efisien.

7. Suara
     Elemen pendukung Pada suara dapat digunakan sebagai suasana iteraksi yang lebih menghidupkan atau nyata,
Suara dapat dibedakan menjadi dua oleh multimedia interaktif, yaitu: suara utama dan suara pendukung.

  • Suara utama ialah suara yang mengikuti pengguna selama interaksi yang sedang berlangsung hingga selesai, 
  • Suara pendukung merupakan suara yang berada pada bagian-bagian tombol-tombo Suara.


Daftar Pustaka

        Muda.Kompas . 2016. Pengertian Desain Komunikasi Visual
diakses pada tanggal 20, september 2017.

Putra Persada, Muhamad Etzha 2015. "Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Pusat Pendidikan Desain Komunikasi Visual Modern Di Yogyakarta". S1 thesis, UAJY.
        Deskomvis. 2011. Sejarah Desain Komunikasi Visual.
http://deskomvis.blogspot.co.id/2011/08/sejarah-dkv.html
diakses pada tanggal 20, September 2017 .

        Pratamaasport. 2016. Desain Komunikasi Visual VS Seni Murni
diakses pada tanggal 20, september 2017.

·         Desainstudio. 2010. Perbedaan Desain Grafis & Seni Murni.
diakses pada tanggal 21 September 2017.

        Menggaliilmu. 2016. Macam-macam Elemen Desain Komunikasi Visual.
diakses pada tanggal 22 September 2017


2 comments


EmoticonEmoticon